Kisah Ashabul Kahfi


Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Adik-adik sekalian yang kakak cintai karena Allah. Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah swt yang telah memudahkan kita untuk bertemu dalam majelis yang mulia ini. Adik-adik, majelis ini insya Allah akan menjadi tempat bagi kita semua untuk saling mengingatkan akan kebesaran Allah Azza wa Jalla.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. Juga tidak lupa kepada keluarga dan para sahabat yang senantiasa menjaga dengan teguh keimanan dan keIslamannya hingga akhir hayat mereka dan pengikutnya yang senantiasa istiqomah.
Adik-adik, sudah pernah dengar istilah Ashabul Kahfi??? Wah…ternyata ada yang udah tahu dan ada juga yang belum, ya udah sekarang kakak akan menceritakan tentang kisah Ashabul Kahfi…nah adik-adik dengerin ya…soalnya para pemuda ini sangat hebat dan mulia dimata Allah.
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, mereka terdiri atas tujuh orang, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur`an. Dalam gua, para pemuda mukmin ini tinggal untuk merenung dan berpikir, akhirnya mereka keluar dengan sebuah kesimpulan yang pasti bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan seluruh alam, mereka tidak akan beriman kecuali kepada-Nya dan tidak akan menyembah selain Dia.
Mereka mengetahui bahwa kaum mereka adalah orang-orang kafir, karena menyembah selain Allah. Kekafiran mereka menyebabkan kezaliman dan kebohongan. Para pemuda mukmin ini lalu memikirkan langkah berikutnya, yaitu dengan mengasingkan diri, lalu memutuskan untuk meninggalkan kaumnya, karena mereka adalah orang yang beriman sedang kaumnya adalah kaum yang kafir, dan tidak mungkin bagi para pemuda itu untuk tinggal bersamanya.
Mereka lalu meninggalkan kota dan pergi ke sebuah gunung, kemudian memutuskan untuk berlindung dalam gua di gunung itu. Mereka memohon kepada Allah agar mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka. Allah mengabulkan permohonan mereka. Rahmat Allah diturunkan kepada mereka, Dia memerintahkan matahari agar tidak menyinari tubuh mereka, sehingga tidak merusaknya.
Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah atas mereka adalah bahwa mata mereka tetap terbuka, sehingga orang yang melihat menyangka mereka terjaga dan dapat melihat, padahal mereka tidur nyenyak. Bahkan, bumi tidak menelan tubuh mereka, karena Allah membalikkan mereka sesekali ke kanan dan ke kiri.
Bersama mereka ada seekor anjing yang menjadi teman mereka. Anjing itu duduk di ambang pintu gua, menjunlurkan kedua lengannya, dan tidur seperti penghuni gua itu. Sehingga tidak seorang pun yang berani mengganggu mereka ketika tidur. Allah telah membuat hati siapa saja yang melihat mereka menjadi takut, jika ia menoleh kepada mereka, ia akan melarikan diri ketakutan.
Mereka tidur cukup lama, disebutkan dalam Al Qur`an selama 309 tahun! Setelah itu, Allah membangunkan mereka, sehingga mereka bertanya-tanya berapa lama mereka tidur, namun mereka berbeda pendapat. Diantara mereka ada yang mengatakan, “Kami tidur selama satu atau setengah hari!”
Akan tetapi mereka tidak memperpanjang perdebatan itu karena memang mereka tidak mengetahuinya, mereka dalam gua.
Lalu mereka menunjuk salah seorang diantara mereka untuk pergi ke kota, membekalinya dengan uang untuk membeli makanan. Demikian pula agar ia waspada dan berhati-hati agar tidak ada seorang pun yang mengenali dan mengetahuinya, karena mereka merasa takut terhadap kaum mereka. Jika mereka mengetahui penghuni gua dan tempat tinggal mereka, niscaya kaumnya akan membunuh mereka atau membujuk mereka agar kembali ke agama mereka dan perbuatan syirik.
Pergilah pemuda itu untuk membeli makanan ke pasar. Namun Allah menghendaki hal lain. Allah ingin menjadikan diantara mereka tanda kekuasaan-Nya dan sebagai bukti atas kemampauan Allah Yang Maha Suci untuk membangkitkan. Allah menampakkan mereka pada kaum mereka. Sementara itu, kaum itu telah menjadi kaum yang beriman kepada Allah, generasi sebelumnya yang kafir telah lenyap. Yang sekarang hidup adalah generasi yang beriman.
Setelah penduduk negeri itu melihat laki-laki mukmin itu, mereka menyusulnya ke gua, tatkala mereka tiba di gua, mereka mendapatkan ketujuh lelaki mukmin itu telah wafat, kali ini benar-benar wafat dalam keadaan yang wajar. Demikianlah akhir kisah tentang iman, ikhlas, dan zuhud di dunia untuk kembali kepada Allah.

KENAPA PEMUDA KAHFI MENINGGALKAN KAUMNYA?
Setelah mereka mengetahui kekuatan dan kekuasaan kaum mereka yang lebih besar dibandingkan dibandingkan dengan kekuatan mereka, sementara mereka menginginkan perubahan.
Kalau mereka tetap ingin menghadapi dan memerangi kaum mereka, pertempuran ini tidak akan seimbang, hasilnya pun dapat ditebak, mereka tidak akan menang.
Mereka juga memperhatikan sikap kaum mereka, tetap berada dalam kekafiran, tidak mendengarkan seruan untuk beriman kepada Allah dan tidak memenuhi ajakan para pendakwah itu. Sebaliknya mereka menindas, menyiksa, dan membunuh mereka. Oleh karena itu, tidak ada manfaat dalam memerangi atau menyeru mereka.
Mempertimbangkan hal itu, mereka merasa bahwa keberadaan mereka diantara kaum mereka tidak berarti apa-apa, sehingga tidak mungkin tetap bersama mereka, mereka bahkan khawatir kaum mereka akan menfitnah dan memalingkan mereka dari keimanan. Tidak ada cara lain bagi mereka, kecuali mengasingkan diri, pergi ke gua, agar iman mereka tetap hidup dan mereka dapat beribadah kepada Allah.
Keputusan mereka untuk mengasingkan diri di dalam gua adalah benar dan tepat, sesuai dengan kenyataan dan kondisi mereka. Oleh karena itu, Allah mengabulkan doa mereka, menurunkan rahmat-Nya, dan menyediakan kebutuhan mereka.
Allah menggambarkan Ash-habul Kahfi sebagai para pemuda, “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami atambahkan kepada mereka petunjuk.”
Fase kepemudaan adalah masa yang penuh semangat dan dinamika. Sifat ini dipuji dalam Al Quran, juga pemiliknya jika ia melakukan perbuatan mulia dan luhur. Sifat ini juga yang menjadi sumber semangat dan kekuatan bagi para pemuda muslim yang konsisten, bahkan bagi usaha, perjuangan, kesungguhan dan aktivitasnya. Inilah buah yang matang dari sifat kepemudaan yang selalu konsisten dan jujur.
Inilah fase penuh semangat, perjuangan, dan pengorbanan, yang berarti keberanian dan keteguhan. Para pemuda adalah agen perubahan dan reformasi. Mempertimbangkan pengaruh pemuda yang efektif, serta tidak seriusnya umat Islam memanfaatkan potensi dan semangat para pemudanya, musuh-musuh Islam melancarkan perang akidah dan pemikiran terhadap pemuda Islam, menjerumuskan mereka ke dalam kesia-siaan dan permainan, mematikan semangat mereka, membuat mereka cenderung pada kesenangan, pekerjaan, dan kehidupan.
Akan tetapi tidak semua pemuda telah sesat, ada sebagian mereka yang soleh, sebagaimana firman Allah tentang Ash-habul Kahfi, “Sesungguhnya mereka-mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. Dimana mereka memperlihatkan keIslaman mereka, memahaminya dengan sebenar-benarnya, melaksanakannya dengan sebenar-benarnya, dan mendakwahkannya dengan semangat, kesungguhan, dan keikhlasan.
Ayat ini bermaksud menetapkan kebenaran Al Quran yang pasti tentang keimanan dan petunjuk, yaitu iman sesungguhnya adalah sebuah pilihan. Jika seseorang telah memilihnya, menerimanya dengan ikhlas, patuh, dan sungguh-sungguh, maka Allah akan menambahkan keimanan kepadanya. Akan tetapi jika ia tidak mengambil dan memilih jalan itu maka Allah tidak akan memberinya petunjuk, apalagi untuk menambahkan petunjuk kepadanya.

Ikhtisar Pelajaran Terpenting dari Kisah Ash-habul Kahfi

v Kisah Ash-habul Kahfi merupakan bukti Al Quran yang paling menonjol atas pemberian kemuliaan (karomah) bagi pemuda-pemuda yang saleh
v Dalam kisah itu banyak terdapat tanda-tanda kebesaran Allah swt yang menunjukkan adanya Allah, memperkenalkan kita kepada-Nya, dan menjelaskan sebagian sifat dan perbuatan-Nya.
v Merupakan bukti yang paling jelas bahwa Allah memelihara para aulia dan menolong mereka sehingga mereka hidup dalam ketenangan dan menghadapi musuh-musuh mereka dengan teguh.
v Ash-habul Kahfi digambarkan sebagai para pemuda. Gambaran ini merupkan pujian yang mengandung pengertian betapa pentingnya fase kepemudaan itu, fase penuh semangat, dinamika, dan produktivitas
v Seorang muslim harus memenuhi hatinya dengan iman kemudian memohon pada Allah agar meneguhkan hati mereka
v Bergaul dengan orang-orang yang saleh menyebabkan mendapat berkah dari mereka, sedangkan bergaul dengan orang-orang jahat menyebabkan terjerumus dalam kejahatan juga Hendaknya kita meninggalkan masalah-masalah yang tidak mengandung manfaat dan kebaikan serta tidak membuang-buang waktu dengan hal itu.
v Kalimat “Dan hendaklah ia berkata lemah lembut” merupakan sebuah tuntunan Al Quran untuk bersikap lemah lembut dalam kehidupan, hubungan dan interaksi antar sesama
v Kebangkitan Ash-habul Kahfi dari tidur mereka selama beratus-ratus tahun merupakan bukti ilmiah dan nyata yang paling kuat tentang kebangkitan dan hari akhir.

Adik-adik itulah kisah tentang Ashabul Kahfi. Semoga kalian bisa meniru kepribadian mereka.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

By: Anonim Bogoriense (Materi Mentoring Islam SMP)

10 Tanggapan to “Kisah Ashabul Kahfi”

  1. ayakukabita Says:

    Assalamu alaikum WrWb

  2. Ali AbiThalib Says:

    Ketika Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah, sekelompok pendeta Yahudi datang kepadanya, dan salah seorang berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Wahai Ali, aku ada satu masalah yang ingin aku tanya kepadamu,”

    Ali pun berkata, “Bertanyalah sesuka hatimu.”

    Orang Yahudi itu pun berkata, “Beritahukan padaku tentang sekelompok manusia pada zaman dahulu, mereka mati selama tiga ratus sembilan tahun, lalu Allah hidupkan kembali. Bagaimana kisah mereka?”

    Ali berkata, “Wahai Yahudi, mereka adalah penghuni gua (Ashabul Kahfi), Allah telah menurunkan atas nabi kami Al-Quran yang memuat kisah mereka. Kalau engkau mahu, akan kami bacakan kisah mereka di hadapanmu.”

    Orang Yahudi berkata, “Betapa sering aku mendengar Al-Quran. Kalau engkau memang tahu, katakan padaku nama-nama mereka, nama raja, nama anjing, nama gunung, nama gua dan kisah mereka dari awal hingga akhir.”

    Lalu Ali berihtiba’ (duduk sambil mengangkat kedua lutunya dengan melilitkan serban pada kedua lutunya) dengan serban Rasulullah SAW, seraya berkata, “Wahai saudara bangsa Arab, kekasihku Muhammad SAW pernah bercerita kepadaku bahawa di daerah Romawi sebuah kota bernama Afsus dan juga dinamakan Thurthus. Nama kota itu di zaman jahiliah adalah Afsus, lalu ketika Islam datang dinamakan Thurthus. Mereka mempunyai seorang raja yang soleh. Raja itu mati lalu tersebar berita kematiannya hingga seorang raja dari Persia yang bernama Diqyanus mendengar berita tersebut. Dia adalah raja yang sangat zalim dan kafir. Dia datang bersama bala tenteranya ke kota Afsus dan menjadikannya sebagai tempat kerajaannya, lalu membangun sebuah istana.”

    Yahudi itu berkata, “Jika Anda benar-benar tahu, maka jelaskan kepadaku tentang istana itu dan ruang-ruangannya!”

    Ali menjawab, “Raja itu membangunkan istana dari marmar, panjangnya satu farsakh (5 – 6 km), lebarnya satu farsakh. Di dalamnya terdapat empat ribu pilar dari emas dan seribu lampu emas. Lantainya dari suasa dan setiap malam diisi dengan minyak wangi yang harum. Dia letakkan di bahagian timur seratus delapan puluh kekuatan, demikian juga di bahagian baratnya. Matahari dari sejak terbit sampai terbenam mengitari istana. Dia membuat singgahsana dari emas panjangnya delapan puluh hasta dan berhiaskan mutiara. Dia letakkan di sebelah kanan singgahsana delapan puluh kursi emas untuk para panglimanya dan juga di sebelah kirinya delapan puluh kursi emas juga. Dia duduk di atas singgahsananya sambil mengenakan mahkota di atas kepalanya.”

  3. ferdi Says:

    mampir dan membaca
    tx blognya berguna

  4. fazli Says:

    assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    syukron……

    wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

  5. Ayesha Says:

    Kami tunggu kisah2 teladan yg lain,dg bhasa yg mudah dimengerti anak2.trimakasih..

  6. aanituaku Says:

    salam kenal akh…cerita yang mantap

  7. erik Says:

    asw…
    kereen akh.. luar biasa.. tulisannya mudah dimengerti dan tidak membuat ngantuk.

  8. Mohammed Alfay Aljailani Says:

    Asslm..cerita Ashabul kahfi sgt menambah wawasan keislaman kita tentang islam..terimakasih

  9. Ziydatul Muhtar Says:

    Semoga kita di beri kepahaman, dan dapat menceritakan kepada saudara-saudara kita. . .
    Amin…


Tinggalkan Balasan ke aanituaku Batalkan balasan